Riyadh, Penghujung Ramadhan 1445 H komunitas Minang Saiyo Riyadh Kerajaan Arab Saudi melakukan buka bersama di kediaman salah satu penasehat Erianto Nazar Kawasan Diplomatik Quarter Riyadh Arab Saudi pada Selasa 25 Maret 2025. Dalam momen bulan baik dihadiri sekitar lima puluh anggota ini, Mahendra selaku pelaksana fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Riyadh yang fokus melakukan pembinaan semua komunitas WNI mengapresiasi keberadaan Minang Saiyo meski komunitas baru namun memiliki karakter berbeda dengan komunitas lainnya. Hampir semua anggotanya adalah pekerja formal, profesional seperti tenaga kesehatan, tekhnologi informasi, perbankan, perpajakan, perminyakan, enginering, penelitian, otomotif, diplomat, tenaga pendidik, pegawai perwakilan, penerbangan termasuk mahasiswa sehingga Minang Saiyo memiliki nama tersendiri di KBRI dan komunitas lain yang banyak beranggotakan pekerja non formal.


Lebih lanjut Mahendra mengakui dari sekian banyak podcast bersama WNI tenaga profesional di Arab Saudi yang ditampilkan oleh KBRI Riyadh tahun 2024 ternyata sebagian besar adalah berdarah minang. Sebut saja diantantaranya pak Eri Rinaldi Zaidir praktisi perbankan, pak Ardian Nakoda di Aramco, pak Admar konsultan pajak, buk Ritma sang pramugari termasuk “urang sumando’ kang Riki Natadipura yang memegang proyek besar diantaranya Pembangunan Bandara King Salman Riyadh. Hal ini menunjukkan bahwa etnis minang yang dalam sejarah melahirkan banyak tokoh besar nasional juga tercermin di Arab Saudi apalagi dengan tampilnya Tari Piriang persembahan Minang Saiyo di depan ribuan pengunjung Indonesia Migrant Day akhir tahun dan depan ratusan warga asing dalam Indonesian Fashion Night Festival awal tahun 2025 membuat citra positif bagi Minang Saiyo. Karena itu Mahendra meyakini potensi besar ini bisa menjadikan komunitas minang saiyo jadi inspirasi dan role model untuk komunitas lainnya kata diplomat senior asal Parabek Bukittinggi ini.


Sementara itu Andi Maulana selaku Ketua Minang Saiyo yang 20 tahun lebih bekerja bagian jaringan teknologi salah satu perbankan Arab Saudi menyampaikan kegiatan ini sebagai salah satu sarana meraih berkah kemuliaan ramadhan, memperkuat ukhuwah serta mengokohkan keberadaan pengurus dan anggota minang saiyo sehingga kedepan dapat melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi anggota dan ranah minang.
Erianto Nazar selaku tuan rumah yang diamanahi kejaksaan sebagai Atase Hukum pada KBRI Riyadh sekaligus salah satu penasehat Minang Saiyo menjelaskan Minang Saiyo dihidupkan kembali maret 2024 lalu didasari semangat kebersamaan saling menolong sesama saudara menghimpun berbagai lintas profesi, pendidikan, pekerjaan dengan keanggotaan didasarkan pada hubungan darah, kekeluargaan dan kekerabatan dengan ranah minang. “Dikampung mungkin kita tidak kenal karena beda kabupaten / kota bahkan sudah beda provinsi tapi disini kita bersaudara dan bila ada yang kena musibah maka yang pertama menolong itu adalah dunsanak kita disini bukan yang dikampung halaman”. Selain di Riyadh anggota Minang Saiyo juga ada di kota sekitar seperti Dammam, Ahsa, Khobar, Hafar Bathin, Qassim sedangkan untuk wilayah Mekkah Madinah ada wadah minang saiyo juga di Jeddah.
Ada yang menarik juga, Minang Saiyo anggotanya bukan saja yang lahir dan besar di ranah minang namun sebagian besar lahir di perantauan yang mungkin tidak merasakan langsung nilai nilai budaya minangkabau bahkan terbata-bata mengucapkan bahasa minang sehingga ini menjadi tantangan tersendiri dalam menumbuhkan nilai keminangkabauan dalam komunitas. Bahkan salah satu anggota Hasbi, mahasiswa Jamaah Imam perantau Situjuah Payakumbuah berkewarganegaraan Malaysia namun mendengar ada acara minang saiyo dengan semangat untuk hadir dan senang hati bersedia diamanahkan amalan rangkap dari penceramah, imam shalat magrib sampai tarawih sampai pembaca doa.
Fitri Muis salah satu penasehat Minang Saiyo yang telah 30 tahun lebih sebagai perawat di Arab Saudi sangat berterima kepada seluruh perantau yang sudah berupaya membangkitkan kembali tali silaturrahmi antara sesama perantau minang dan semoga organisasi Minang Saiyo bisa jadi tempat saling “baiyo-iyo” bermusyawarah untuk saling menolong, saling mengingatkan dan bersama sama melakukan hal yang terbaik “saciok bak ayam sadanciang bak basi” untuk kepentingan bersama perantau dan kampung halaman hendaknya.
Kegiatan buka bersama semakin menarik karena menunya semua spesial khas ranah minang yang tidak pernah ditemuai di Arab Saudi seperti gulai pangek ikan, samba lado tanak, pargedel kentang, terong balado, sayur pucuk ubi, timun serut, bubur jagung, pergedel jagung, kalamai randang payokumbuah termasuk teh telor sebagai minuman khas penutup setelah tarawih yang dibuat langsung oleh tuan rumah dan anggota minang saiyo.

Sumber : Dr. Erianto Nazar SH.MH, Atase Hukum KBRI Riyadh

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *