MADIUN – Pemerintah Desa Wayut, Kecamatan Jiwan, Madiun, Jawa Timur, menyelenggarakan program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Sekolah nonformal itu berlangsung 1Agustus hingga 18 Sepetember 2024, diikuti 30 ‘siswa sekolah’ yang umumnya ibu rumah tangga.
Sekolah yang lebih merupakan sebagai kursus/pelatihan/kelompok belajar itu, berorientasi pada pentingnya menumbuh kembangkan kesehatan fisik dan psikis bagi balita dalam lingkungan rumah tangga.
Karena titik balik pendidikan itu ada dalam sebuah rumah tangga, maka pihak yang perlu mendapatkan pendidikan dalam program tersebut adalah orang tua bagi putra putri yang diasuhnya.
Hal itu disampaikan Niken Septirahayu selaku Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), sekaligus Koordinator SOTH Desa Wayut, kepada jurnalis di balai desa setempat, Senin (7/10/2024).
“Jadi titik tekan pada sekolah itu adalah menyampaikan kepada orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan Balitanya, khususnya usia 2 tahun ke bawah, agar tidak terjangkit stunting,” terang Niken.
Namun, lanjut Niken yang didampingi kepala desa setempat, Soebroto, Kepala SOTH, Yuli Isdarwati dan dua guru SOTH, Rosi Novitasari dan Tri Hangesti, psikologis anak juga penting dijaga, agar tumbuh kembang anak mencapai titik optimal.
Disebutkan Niken, evaluasi dan kontrol program tersebut dilakukan setiap pertemuan Posyandu yang berlangsung di balai desa setempat. Pada kesempatan itu, guru SOTH selalu melakukan komunikasi dengan orang tua, tentang berbagai hal menyangkut perkembangan putra putrinya.
“Intinya begini, orang tua tidak akan digugu dan ditiru putra putrinya, jika dia sendiri tidak bisa menjadi suri tauladan. Jadi, sikap dan perilaku buruk orang tua harus dirubah menjadi lebih positif, agar petuahnya diterima,” tambah Niken.
Diteruskannya, program tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh anak, terutama anak Balita. Kecuali itu, katanya, juga meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan, sehingga anak memiliki karakter positif selain sehat jasmani.
Kegiatan SOTH, jelasnya, meliputi penyampaian materi, pemeriksaan kesehatan, praktik keterampilan, senam dan permainan. Selain itu, anak-anak bisa leluasa bermain, untuk melatih motoriknya dengan pendamping tenaga terlatih.
Program SOTH sendiri merupakan kegiatan yang digagas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana – Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB-PPPA).
“Terjadi perubahan pola asuh menjadi lebih baik. Baik dari segi fisik maupun psikologi. Orang tua tidak lagi suka memarahi anak, meski dalam kondisi apa pun,” Niken Septirahayu memaparkan salah satu hasilnya. (fin)