HSU – Lativi News
Pembangunan tugu sebagai simbol religius oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara diharapkan rampung pada tahun 2025 mendatang.
Pekerjaan dengan total anggaran mencapai Rp 3,8 miliar.
Kepala Bidang Cipta Karya Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Syaiful Hidayat, ST, menjelaskan , bahwa penyelesaian tugu ini tidak hanya mencakup pembangunan tugu itu sendiri, tetapi juga penataan kawasan di sekitarnya ,Selasa (18/02/25).
“Penyelesaian ini bukan hanya pada tugu saja, namun juga kawasan sekitar. Kami akan membenahi pagar untuk menghindari gangguan pada arus lalu lintas dan memastikan pandangan ke tugu lebih indah,” ungkap Syaiful.
Ia juga menambahkan bahwa kawasan tersebut akan difungsikan untuk berbagai acara keagamaan, seperti sholawatan dan tabligh akbar, dengan panggung yang akan didirikan di depan tugu untuk menambah kesan agamis dan megah.
Tugu ini dirancang dengan tinggi 17 meter yang melambangkan 17 rakaat dalam sholat sehari-hari, sementara elemen-elemen lain pada tugu, seperti traf traf, menggambarkan lima waktu sholat.
Desain kaligrafi yang terpampang di tugu bertuliskan “Shalallahu ‘Ala Muhammad Sholallahu ‘Alai wassalam.”
Pekerjaan proyek ini melibatkan pengrajin logam dari Desa Cipogo, Boyolali, yang dikenal dengan keahlian mereka dalam tembaga dan kuningan.
Dengan harapan agar proyek ini selesai tepat waktu, Syaiful menargetkan bahwa pembangunan tugu ini akan selesai pada bulan Mei 2025, dengan kontraknya berakhir pada bulan Juni 2025.
“Semoga tugu ini bisa selesai sesuai rencana dan menjadi simbol religius serta kebanggaan bagi masyarakat Hulu Sungai Utara,” tambahnya.
(MN)