Kota Serang, Banten – Sebagai daerah dengan sejuta nilai historis yang dikandungnya, Provinsi Banten adalah merupakan wilayah yang penuh dengan kebudayaan. Pasalnya, dalam catatan sejarah peradaban Islam di nusantara, kegiatan penyebaran agama Islam tak lepas dari peran serta kebudayaan untuk menarik warga memeluk agama dengan penuh nilai perdamaian dan Rasa Gotong Royong.
https://youtu.be/mGAlHOaHxQc
Pada masa penyebaran Islam ratusan tahun silam di Kota Serang yang saat ini menjadi Ibu kota Provinsi Banten, faktor kebudayaan dan kesenian menjadi penting dan tak dapat dihindari. Oleh karena itu, untuk melestarikan kesenian dan kearifan lokal serta bernuansa islami dan nasionalis yang kental dengan adat budaya tradisional serta kultur masyarakat setempat. Sebuah organisasi kearifan lokal Seni Budaya Banten PADEPOKAN PENCAK SILAT PRING IRENG TERUMBU BANTEN yang berlokasi di Kp. Ujung Tebu Rt. 002/001 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Curug Kota Serang, berupaya melestarikan kebudayaan tersebut dengan berbagai cara demi memikat para generasi muda untuk turut serta menjaga dan merawat salah satu warisan budaya pada masa penyebaran Islam di Banten.
Ketua Kelompok Padepokan Pencak Silat Pring Ireng Terubu Banten Sulaeman mengatakan, dengan melakukan kegiatan-kegiatan seni kebudayaan dalam wadah Kemasyarakatan melalui Majelis Ta’lim kajian agama yang diisi dengan sosialisasi pentingnya kerukunan antar warga dan antar umat beragama. Sehingga dapat memberikan dampak yang positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, dengan upaya ini, faham radikalisme bisa ditangkal sehingga kerukunan akan tetap terjaga.
“Melakuan pembinaan dan pelestarian kesenian dan kebudayaan dalam bentuk rutinitas latihan Seni Pencak Silat dengan Peralatan Kesenian khas Banten Kendang dan Gong yang bertujuan untuk meminimalisir kegiatan-kegiatan negatif yang kerap dilakukan warga masyarakat terutama di kalangan muda sebagai generasi bangsa,” katanya, Kamis (18/08/2022).
“Dengan bantuan Program Kearifan Lokal Kemensos RI, sangat membantu untuk mewujudkan harapan masyarakat kami, yakni melestarikan kebudayaan dengan ditunjang usaha ekonomi masyarakat”, ucapnya.
Selain berusaha untuk melestarikan kesenian kearifan lokal, Padepokan ini juga menginginkan untuk hidup mandiri dengan cara memiliki usaha yang dikelola oleh para pengurus maupun anggota dari perhimpunan tersebut.
“Dengan adanya kegiatan usaha budi daya Ternak Ayam Kampung dan unggas yang diciptakan oleh padepokan kami, maka kita semua berharap kelompok kesenian kami dapat terus berkembang dan bisa menambah potensi usaha lain sesuai dengan komunitas atau pangsa pasar yang ada, dengan harapan usaha ekomomi kelompok ini dapat melebarkan sayap untuk melakukan usaha-usaha lain yang dapat menunjang perekonomian pengurus kelompok serta masyarakat sekitar, yang akhirnya menciptakan masyarakat yang mandiri dan dapat menjadi pelopor pencegahan konflik sosial serta pencegahan penyebaran faham radikalisme dan terorisme yang ada di daerah kami,” paparnya.
Sementara, Tatang Sutrisno, M.Pd sebagai Pembina program Kearifan lokal Dinas Sosial Kota Serang mengungkapkan, pembekalan dengan cara berusaha untuk mandiri merupakan salah satu cara yang harus didukung oleh setiap pemangku kebijakan. Menurutnya, hal ini akan memacu kegiatan bisnis yang sejalan dengan pelestarian kesenian lokal yang penuh dengan nilai historisnya.
Penggabungan antara usaha dan kebudayaan juga diketahui telah diaplikasikan masyarakat Banten khususnya di dunia pendidikan yang berdampak positif hingga saat ini. “Kalau ada usahanya, kemudian tetap berkegiatan kami yakin masyarakat akan tertarik bergabung dan ikut serta dalam melestarikan kesenian yang bernilai sejarah ini,” ungkap Tatang
Lebih lanjut dikatakan, pendiri kelompok atau Padepokan kesenian adalah modal dasar yang dapat membantu usaha pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional yang ada dan berkembang di Kota Serang sangat beragam, hal itu dapat dijadikan modal untuk usaha peningkatan kualitas seni tradisional tersebut dan merupakan modal yang sangat berharga dalam usaha dan upaya membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan konflik sosial dan pencegahan serta penanganan faham radikalisme dan terorisme yang kerap terjadi di Indonesia.
“Hal tersebut perlu diwujudkan sebagai upaya untuk menekan dan mencegah konflik sosial dan penyebaran faham radikalisme yang sering terjadi, melalui program dan kegiatan seni budaya terlebih dibangun juga pengembangan ekonomi kreatif masyarakat, inilah bentuk kita berusaha untuk mewujundkan masyarakat yang cinta damai serta dapat melestarikan kebudayaan warisan dari leluhur kita,” tutup Tatang. (redaksi)