Tanah Datar, Seorang anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar, Dedi Irawan, A.Md, Sutan Rajo Angek, yang dilaksanakan di Nagari Pandai Sikek,(23/10/25) .

Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (BPRN) Pandai Sikek, pemuda, serta masyarakat umum. Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan, masukan, dan aspirasi yang disampaikan secara langsung kepada anggota dewan.

Salah satu topik yang paling hangat dibahas dalam pertemuan tersebut adalah sikap Dedi Irawan terhadap penolakan proyek geothermal yang tengah menjadi perhatian masyarakat Pandai Sikek.

Menanggapi hal tersebut, Dedi Irawan membuka penjelasannya dengan meluruskan sejumlah informasi miring yang beredar tentang dirinya. Ia menegaskan bahwa dirinya aktif mencari informasi dan memahami secara mendalam persoalan geothermal ini, serta membantah tudingan bahwa dirinya tidak bersama masyarakat dalam isu tersebut.

Saya berdiri bersama masyarakat, karena ini adalah keputusan bersama masyarakat. Siapapun yang menghubungi saya, akan saya sampaikan penolakan ini kepada pemerintah dan seluruh unsur terkait,” tegas Dedi Irawan di hadapan para peserta reses.

 

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada BPRN Pandai Sikek yang telah berupaya menampung dan memfasilitasi aspirasi masyarakat dalam isu geothermal ini.

Dalam kesempatan yang sama, masyarakat menanyakan kepada BPRN Pandai Singkek.

Apa yang akan BPRN lakukan ke depannya dalam menyampaikan aspirasi kami?”

 

Menjawab pertanyaan itu, Ketua BPRN Pandai Sikek, Refriwan Datuak Sinaro Nan Kuniang, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Pandai Sikek dengan sungguh-sungguh.

Kami akan menyampaikan secara lisan dan tulisan aspirasi ini kepada pihak-pihak terkait. Kepercayaan masyarakat tidak akan kami sia-siakan, karena kami dari dan untuk masyarakat Pandai Sikek,” ujarnya.

 

Ketua BPRN juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dedi Irawan yang telah melibatkan BPRN dalam kegiatan reses ini. Ia berharap agar sinergi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan generasi muda terus terjaga untuk melindungi alam dan lingkungan, sejalan dengan Asta Cita ke-8 Presiden Prabowo, yakni menjaga kelestarian alam dan sumber daya nasional.

Dalam sesi dialog, perwakilan pemuda Pandai Sikek, Roli Saputra, juga menyampaikan pandangannya.

Kami para pemuda tidak ingin hanya jadi penonton. Kami ingin ikut menjaga tanah ini, karena di sinilah sumber kehidupan kami. Semoga apa yang disampaikan hari ini benar-benar sampai ke telinga pemerintah,” ujarnya penuh semangat.

 

Kegiatan reses ini ditutup dengan suasana penuh kekeluargaan. Di akhir acara, masyarakat menyampaikan harapan agar seluruh unsur pemerintahan benar-benar mendengarkan suara rakyat bawah, terutama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat adat. Masyarakat Pandai Sikek menegaskan bahwa perjuangan menolak geothermal bukan sekadar menolak proyek, tetapi menjaga marwah, adat, dan keseimbangan alam yang menjadi sumber kehidupan sejak turun-temurun.

Mereka berharap agar ke depan pemerintah daerah, legislatif, dan seluruh pihak terkait dapat berdiri di sisi rakyat, mendukung perjuangan masyarakat dalam mempertahankan tanah ulayat dan lingkungan dari ancaman eksploitasi yang tidak berpihak pada kepentingan publik — agar pemerintah berdiri bersama masyarakat, bukan berdiri untuk oligarki.

Penulis : Rizki Ahmad Rifandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *